Tittle :
Saranghae Jeongmin-ah
Author :
Aprillia Prastika
Category :
Romance *maybey* , life school
Rating : PG 15
Cast : Jeongmin,
Renata Wijaya, Others of member Boyfriend
Warning : : Ini FF pertama author jadi maaf kalo ngebosenin, ranjau typo
bertebaran dimana-mana. FF ini tidak menggunakan EYD yang baik dan benar. Hambar
dan ngebosenin ._.v Happy Reading
::: Saranghae
Jeongmin-ah :::
~ Renata POV ~
Akhirnya keinginanku terkabul juga untuk bisa kuliah di Kyung Hee University, senang sekali rasanya. Hari ini aku berangkat menuju Seoul. 7 jam ku habiskan di dalam pesawat, perjalanan yang sangat sangat melelahkan.
~ Author POV ~
Renata Wijaya adalah yeoja asal Indonesia yang akan mengambil Fakultas Art di Kyung Hee University. Dia yeoja yang cantik dengan kulit putih langsat, hidung mancung, mata beloh, bibir merah dan juga rambut hitam panjang yang tergerai sampai punggung. Ia memiliki tinggi 170 , tinggi memang untuk ukuran seorang yeoja. Dia keluar dari airport dengan senyum yang tidak pernah putus dari bibir kecilnya sejak ia berangkat dari Indonesia sampai sekarang ia berada di Korea. Dia langsung menuju Apartemen yang sudah di sediakah oleh ayahnya untuk dirinya. Sesampainya ia di apartement dia langsung tertidur karena kelelahan dalam perjalanan tadi. Pagi harinya ia terbangun dan langsung menuju kamar mandi untuk menghilangkan rasa lelahnya dengan mengguyur badannya dengan menggunakan air dingin. Dia mulai menata apartementnya seindah mungkin dan senyaman mungkin. 2 jam sudah ia berkutat dalam apartementnya dan akhir selesai juga ucapnya lega.
~ Renata POV ~
Akhirnya selesei juga ucapku lega. Dan aku mengambil segelas Capucinno yang sudah aku buat tadi sambil melangkahkan kakiku ke jendela yang dihiasi oleh gorden putih yang ada di sebelah timur apartementku untuk menikmati pemandangan pagi hari kota Seoul yang indah.
“Beda sekali dengan Jakarta yang selalu macet walaupun di
pagi hari” ucapku sambil mengesap capucinno yang sudah aku
buat tadi.
Aku putuskan untuk berjalan-jalan sebentar sambil menikmati pemandangan Kota Seoul yang indah. Aku melihat ada taman di samping apartementku dan aku melangkahkan kakiku ke taman itu dan melihat ada dua buah ayunan, langsung saja aku berjalan ke arah ayunan itu dan duduk di atasnya. Aku mulai mengayunkan kakiku agar ayunan itu bergerak lebih cepat dan juga lebih tinggi.
Aku putuskan untuk berjalan-jalan sebentar sambil menikmati pemandangan Kota Seoul yang indah. Aku melihat ada taman di samping apartementku dan aku melangkahkan kakiku ke taman itu dan melihat ada dua buah ayunan, langsung saja aku berjalan ke arah ayunan itu dan duduk di atasnya. Aku mulai mengayunkan kakiku agar ayunan itu bergerak lebih cepat dan juga lebih tinggi.
“Ah capek juga, lebih
baik aku kembali saja” ucapku sambil
berjalan untuk kembali
menuju apartementku. Saat aku berjalan melewati sebuah pohon yang besar dan
terdapat bangku kecil aku merasa menginjak sesuatu dan sebuah teriakkan
terdengar.
“Appo” suara seseorang yang meringis kesakitan
“Ah Jeosonghamnida” ucapku sambil membungkuk karena yang aku
injak tadi adalah kakinya
“Mworago? Apakah dengan meminta maaf saja akan membuat
kakiku berhenti sakit eoh!!” bentaknya padaku
“Kyaa bukankah aku sudah minta maaf, kenapa kau terus
saja memarahiku eoh?” tanya ku pada namja bermata sipit ini
“Minggir” namja bermata sipit itu pergi
meninggalkan taman
“Apa-apaan namja itu, kenapa dia memarahiku salah dia
yang tidur sembarangan” umpatku sambil berjalan meninggalkan taman.
~ Author POV ~
Hari ini adalah hari pertama Renata masuk kuliah dan ia menuju Kyung Hee University dengan menggunakan dan Bus. Ia segera memasuki ruang kuliahnya karena mata pelajaran Kuliahnya pertama akan segera di mulai. Dan Renata duduk di bangku yang paling depan. Dosen pun datang dan memperkenalkan diri
“Annyeong Haseyo” sapa dosen tersebut pada anak muridnya
Hari ini adalah hari pertama Renata masuk kuliah dan ia menuju Kyung Hee University dengan menggunakan dan Bus. Ia segera memasuki ruang kuliahnya karena mata pelajaran Kuliahnya pertama akan segera di mulai. Dan Renata duduk di bangku yang paling depan. Dosen pun datang dan memperkenalkan diri
“Annyeong Haseyo” sapa dosen tersebut pada anak muridnya
“Ne Annyeong Haseyo
seonsaengnim” jawab mereka serempak
“Dan karena
ini adalah pertama masuk kuliah jadi saya ingin mengenal kalian satu persatu,
jadi kalian maju kedepan dan memperkenalkan diri” suruh dosen tersebut pada
anak didiknya.
Semua sudah memperkenalkan diri dan sekarang giliran Renata yang akan maju. Saat Renata maju semua mata tertuju padanya.
Semua sudah memperkenalkan diri dan sekarang giliran Renata yang akan maju. Saat Renata maju semua mata tertuju padanya.
“Kenapa
mereka menatapku seperti itu, apa karena aku berbeda dari mereka” Batin Renata Ia maju dengan
tersenyum lalu membungkuk 90 derajat.
“Annyeong Haseyo naneun Renata Wijaya Imnida”
“Naneun Indonesia saramieyo” ucap Renata sambil tetap
tersenyum
“Neo Indonesia
saram?” tanya
dosen pada Renata.
“Ye” jawab Renata sambil tersenyum
“Baiklah anak-anak sekarang kita akan mulai belajarnya,
kita mulai dari pengenalan akor akor nada dan Bla Bla Bla” tegas dosen pada anak
muridnya
~S K I P ~
Waktu istirahatpun tiba, Renata berjalan keluar kelas dan
menuju kantin dan disana dia melihat ada beberapa mahasiswa dari Indonesia dan
dia menghampiri mereka.
“Hai gue boleh gabung nggak”tanya Renata pada para mahasiswa Indonesia yang sedang duduk di meja yang ada dikantin
“Hai gue boleh gabung nggak”tanya Renata pada para mahasiswa Indonesia yang sedang duduk di meja yang ada dikantin
“tentu” jawab seorang cewek dari salah satu mahasiswa
tersebut
“oh iya, loe baru masuk kuliah tahun ini iya” tanya
mahasiswa cowok berkaca mata yang duduk di dekat mahasiswa cewek yang
mepersilahkan Renata duduk tadi
“Iya gue baru masuk tahun ini, dan ini hari pertama gue
masuk kuliah” jawab Renata
~ Renata POV ~
“Akhirnya selesei juga mata pelajaran kuliah hari ini, capek banget rasa” gumamku pada diriku sendiri
Ku lirik jam tangan yang melingkar manis di tangan kiriku dan melihat sekarang sudah jam 6 sore waktu KST dan aku bergegas untuk pulang karena takut pulang kemalaman dan saat aku melewati koridor kampus aku tak sengaja menabrak seorang dan semua buku yang aku bawa dari tadi terjatuh.
~ Renata POV ~
“Akhirnya selesei juga mata pelajaran kuliah hari ini, capek banget rasa” gumamku pada diriku sendiri
Ku lirik jam tangan yang melingkar manis di tangan kiriku dan melihat sekarang sudah jam 6 sore waktu KST dan aku bergegas untuk pulang karena takut pulang kemalaman dan saat aku melewati koridor kampus aku tak sengaja menabrak seorang dan semua buku yang aku bawa dari tadi terjatuh.
“Jeosonghamnida”
ucap nya padaku
Ternyata aku menabrak seorang namja, namja ini membantuku mengambil buku-bukuku yang berserakan di lantai. Dia manis sekali, bermata sipit dan tingginya sekitar 178 cm.
Ternyata aku menabrak seorang namja, namja ini membantuku mengambil buku-bukuku yang berserakan di lantai. Dia manis sekali, bermata sipit dan tingginya sekitar 178 cm.
“Ah nado jeosonghamnida,
aku yang salah karena berjalan tidak melihat kedepan”
“Ah ne, na neun Shim Hyun Seong imnida” ucapnya
memperkenalkan diri sambil tersenyum
“Na neun Renata Wijaya imnida” jawabku sambil tersenyum
“Namamu terdengar asing bagi orang Korea, kau darimana?”
tanyanya padaku
“Aku dari Indonesia” jawabku singkat
“Ah Indonesia, aku dengar Indonesia mempunyai banyak
pantai yang bagus” ucapnya sambil tersenyum
“Ah ne” jawabku pelan
“Aku pergi dulu ne, Annyeong” ucapnya sambil melangkahkan
kaki panjangnya itu
Aku hanya mengangguk saja. “Ah tampan dan baik sekali namja itu”. Ucapku sambil berjalan keluar dari kampus. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam waktu KST dan aku berjalan menuju apartementku yang hanya tinggal beberapa meter lagi, aku melewati sebuah supermarket dan aku memutuskan untuk membeli beberapa bahan makanan berhubung di apartementku belum ada bahan makan. Setelah memilih milih akhirnya aku memutuskan untuk membayar ke kasir dan saat aku membayar tiba-tiba seorang namja mendorongku hingga terjatuh hingga semua barang belanjaanku berserakan di lantai supermarket.
“Appo” ringkisku kesakitan akibat terjatuh sambil
mengambil barang belanjaanku yang berserakan tadi dan aku langsung melabrak
namja yang mendorongku tadi.
“Kyaa kenapa kau mendorongku eoh? Aku duluan yang kesini,
tidak bisakah kau mengantri”
tanyaku pada namja yang jahat itu.
Dia melihat ke arahku dan menghadap kasir lagi.
Dia melihat ke arahku dan menghadap kasir lagi.
“Shireo” ucapnya santai
“Neo? bukan
kau namja yang di taman kemarin. Ah menyebalkan sekali bertemu denganmu lagi”
dengusku kesal
“Siapa juga yang mau bertemu denganmu lagi, dasar yeoja
ceroboh. Aku kesini untuk membeli sesuatu bukan untuk bertemu denganmu Arra ?
ucapnya padaku lalu meninggalkan supermarket begiu saja
“Ah menyebalkan sekali namja itu!!” ucapku sebal sambil membayar ke kasir
Aku berjalan keluar supermarket dengan menenteng belanjaanku. Dan akhirnya aku sampai di apartementku dan aku langsung menghempaskan tubuhku di sofa putih yang ada di kamar tamu. Aku masih saja mengumpat tentang namja tadi.
“Ahh buat apa memikirin
namja yang menyebalkan itu, seperti tidak ada hal lebih
penting untul di
bicarain saja”
kataku pada diriku sendiri. Tiba-tiba aku mengingat kejadian yang tadi sore
“Shim Hyun Seong” ucapku ku sambil
tersenyum, dan mengingat betapa tampan dan baiknya namja itu. Aku
beranjak dari sofa dan menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan
pikiranku. Selesai mandi aku menuju dapur untuk memasak ramyun yang aku beli
tadi di supermarket. Selesei makan aku menonton TV dan tanpa aku sadari aku
tertidur di depan TV sampai pagi tanpa mematikan TV nya.
“Aigoo aku tertidur disini rupanya, benar juga kata namja
yang menyebalkan itu ternyata aku yeoja yang ceroboh, bagaimana bisa aku
tertidur tanpa mematikan TV” ucapku pelan karena baru terbangun.
Aku melirik ke arah jam dinding ternyata sudah jam 8 pagi waktu KST. “Aku harus besiap-siap pergi ke kampus”ucapku sambil berjalan menuju kamar mandi. Hari ini aku menggunakan mini dress berwarna ungu dengan motif bunga-bunga dan aku padukan dengan Cardigan berwarna putih dan menggunakan sepatu tanpa hak. Aku berjalan menuju halte bus yang tidak terlalu jauh dari apartementku dan saat aku sedang fokus berjalan sebuah mobil Ferari berwarna merah berhenti di sampingku.
“Renata-ssi” sebuah panggilan dari dalam mobil itu dan sukses membuat langkahku berhenti.
Aku melirik ke arah jam dinding ternyata sudah jam 8 pagi waktu KST. “Aku harus besiap-siap pergi ke kampus”ucapku sambil berjalan menuju kamar mandi. Hari ini aku menggunakan mini dress berwarna ungu dengan motif bunga-bunga dan aku padukan dengan Cardigan berwarna putih dan menggunakan sepatu tanpa hak. Aku berjalan menuju halte bus yang tidak terlalu jauh dari apartementku dan saat aku sedang fokus berjalan sebuah mobil Ferari berwarna merah berhenti di sampingku.
“Renata-ssi” sebuah panggilan dari dalam mobil itu dan sukses membuat langkahku berhenti.
“Nuguya?” ucapku heran karena aku merasa aku belum
mempunyai kenalan di Korea saat ini.
“Ini aku Renata-ssi” ucapnya sambil membuka kaca jendela
mobilnya.
“Hyun Seong-ssi” ucapku tak percaya kalau seorang Hyun
Seong mengingat pertemuan kami kemarin.
“Kau mau ke kampus ne ?” tanyanya padaku
“Ne” jawabku singkat
“Kajja, masuklah kita berangkat bersama” ucapnya
“Ye, mworago ?” tanyaku padanya karena aku tak percaya
bahwa dia mengajakku berangkat ke kampus bersama.
“Ayo kita berangkat ke kampus bersama”ucapnya sambil
keluar dari mobil dan menarik lembut
tanganku agar aku masuk ke dalam mobil.
At Mobil
At Mobil
“Kamsahamnida” ucapku pada
“Cheonma” ucapnya sambil tersenyum
Senyuman yang sama sepeti kemarin yang bisa membuatku gugup tak karuan. Suasana mobil terasa sepi karena tak ada dari kami yang berbicara.
“Di Korea kau tinggal dengan siapa ?” tanyanya memecah
keheningan antara kami
“Aku tinggal sendiri” ucapku pelan
“Aigoo, seorang yeoja tinggal sendirian di Negara lain tanpa ada yang ia kenal sama
sekali. Daebak” ucapnya
“Ah igoo, itu adalah keinginanku sendiri”
“Kau sungguh yeoja pemberani”
“Ani” elakku
::: Saranghae
Jeongmin-ah :::
Kami sampai di Kyung
Hee University dan saat kami keluar, semua pandangan mengarah kepada kami
terutama pandangan para yeoja yang seakan menatapku seperti ingin membunuhku saat ini juga.
“Mwoya, kenapa
semua orang menatapku seperti ini?” batinku
“Renata-ssi kajja kita masuk” ajaknya padaku sambil
menggenggam tanganku masuk kedalam kampus.
Saat kami masuk semua pandangan mengarah pada kami lagi
dan pandangan para yeoja yang tak kalah menyeramkan dengan pandangan yeoja yang
di luar sana tadi.
Tiba-tiba 3 orang yeoja mendekat ke arah kami. Dan yeoja
merambut coklat sebahu melepaskan genggaman tanganku dengan Hyun Seong.
“Oppa? Nuguya ? Kenapa kau
menggenggam tangannya ? tanyanya beruntun pada Hyun Seong
“Dia adalah chinguku, wae?”
“Aniya, hanya saja aku tidak suka melihatmu berdekatan
dengan yeoja lain”ucap yeoja itu
“Aku mau berdekatan dengan yeoja mana saja terserah aku,
lagi pula aku tidak punya yeoja chingu dan kau apa hakmu melarangku eoh? Kau
bukan siapa-siapaku” jawab Hyun Seong pada yeoja itu
“Geundae oppa…”
belum selesai ia menyelesaikan kata-katanya Hyun Seong menarik tanganku pergi
“Kajja Renata-ssi” kata Hyun Seong
kami berjalan menuju kelasku dan sekitar 5 menit kami sampai di depan kelasku.
kami berjalan menuju kelasku dan sekitar 5 menit kami sampai di depan kelasku.
“Kita sudah sampai, Ige kelasku” kataku memberi tahu Hyun
Seong
“Ah kau mengambil fakultas Art rupanya, aku mengambil fakultas Ekonomi, kelasku ada di lantai 3” kata
Hyun Seong
“Kau belajar yang rajin Ne” ucapnya sambil
mengacak-ngacak rambutku
“Kyaa Mwoyaninggoya?
Rambutku jadi kusut” teriakku padanya
“Kau tambah yeppoo jika marah seperti ini” kata Hyun
Seong dan berhasil membuatku diam bak patung batu.
“Aku pergi dulu ne, Annyeong” ucapnya padaku
Aku masih diam di depan kelas karena ucapan Hyun Seong
tadi.
~ Belajarnya di
S K I P ~
Aku melangkahkan kakiku ke kantin dan menuju tempat para Mahasiswa Indonesia berkumpul.
Aku melangkahkan kakiku ke kantin dan menuju tempat para Mahasiswa Indonesia berkumpul.
“Gue boleh nanya ?” ucapku pada mereka
“Boleh loe mau nanya apaan ? jawab salah satu dari mereka
“ tadikan gue berangkat ke kampus bareng Hyun Seong terus
kenapa ia para cewek disini kayak nggak suka gitu mengeliat gue jalan sama Hyun
Seong. Emangnya Hyun Seong itu siapa sih ? kayaknya terkenal banget” tanya ku
panjang lebar sama mereka.
“Loe jalan ke kampus bareng Shim Hyun Seong” tanya mereka
heran
“ Iya memangnya kenapa ?” tanyaku semakin penasaran
“Shim Hyun Seong itu adalah anak pemilik kampus ini, dia
sangat terkenal , banyak yeoja yang mendekatinya tapi dia nggak pernah di
perdulin sama Hyun Seong dia juga mempunyai Gank, nama Ganknya itu BOYFRIEND ,
dan BOYFRIEND itu terdiri dari 6 namja tampan dan juga kaya” jelas salah
seorang meraka padaku
“Ohh begitu” jawabku
“kita ada kelas lagi nih, jadi kita tinggal dulu iya”
kata cowok berkaca mata lalu pergi dengan para mahasiswa Indonesia lainnya.
“Oh ya” jawabku singkat
Aku masih diam saja di kantin memikirkan perkataan salah
satu mahasiswa Indonesia tadi. Pantas saja para yeoja itu menatapku seperti
itu. Dan tiba-tiba lamunanku buyar karena ada seseorang yang memanggilku.
“Renata-ssi” ucapnya
“Ah ne” ucapku dan yang memanggilku itu adalaah Hyun
Seong, ia datang bersama 5 orang namja yang tidak kalah tampan dengannya.
“Renata-ssi apakah kau masih ada Kuliah hari ini”
tanyanya padaku
“Aniya, aku sudah tidak ada” jawabku
“ohh geurae,
Renata-ssi perkenalkan ini chinguku” ucapnya sambil tersenyum
Aku melihat namja-namja itu satu persatu dan mataku berhenti di sesosok namja yang terlihat tidak asing bagiku.
Aku melihat namja-namja itu satu persatu dan mataku berhenti di sesosok namja yang terlihat tidak asing bagiku.
“Neo” teriakku
pada namja itu sambil menunjuknya
“Waeyo?” tanyanya datar padaku
“Neo namja
yang menyebalkan itu eoh” ucap ku ketus
“Kalau aku
namja menyebalkan sedangkan kau apa eoh? Kau yeoja yang ceroboh”teriaknya
padaku
“Kyaa kyaa sudahlah, Renata-ssi kau mengenalnya” tanya
Hyun Seong padaku
“Aniya aku hanya pernah bertemu dengannya saja” jawabku
“Renata-ssi ayo perkenalkan dirimu pada chingu-chinguku”suruh
Hyun Seong padaku
“Ne, Annyeong haseyo Nanaeun Renata Wijaya imnida” ucapku
pada namja-namja itu
“Ne annyeong haseyo nanaeun Kim Dong Hyun imnida” ucap
namja yang bertinggi sama
dengan Hyun Seong
“Naneun Jo Young Min imnida” ucap namja berpostur lebih
tinggi dari Hyun Seong
“Naneun Jo Kwang Min imnida” ucap namja yang sama persis
dengan namja yang mengenalkan dirinya tadi.
“Ommo, kalian kembar ?” tanyaku pada mereka
“Ne kami kembar, aku Youngmin dan ini adikku Kwangmin”
ucap namja itu menjawab pertanyaanku tadi.
“Naneun No Min Woo Imnida” ucap namja bermuka baby face.
“Jeongmin imnida” ucap namja menyebalkan itu dengan
ekspresi yang datar
“sungguh menyebalkan sekali namja ini” batinku
“Renata-ssi, namamu terdengar aneh, kau bukan orang Korea
iya?” tanya namja bernama Minwoo
“Ne, naneun Indonesia saramiyo” ucapku
“Ah pantas saja” ucap namja bernama Minwoo itu
“Aku dengar di Indonesia ada pulau yang mirip dengan Pulau jeju, nama
pulaunya itu aaa ?” tanya namja bernama Kwangmin
“Pulau Bali” sambung Youngmin dengan cepat.
“Ah geurae, pulau
Bali” tambah Kwangmin
“Ne banyak yang bilang kalau Pulau Bali adalah pulau Jejunya Korea” ucapku
“Hyun Seong~ah, kajja kita pergi” ucap DongHyun
“Ah ne Hyung, Renata-ssi kami pergi dulu ne, Annyeong”
ucap Hyun Seong pergi dengan chingu-chingunya itu.
“Ne Annyeong” ucapku pada mereka
Dan tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang dingin merayap
di kepalaku dan mengenai Rambut panjangku. Dan ternyata itu adalah perbuatan
yeoja yang tadi pagi menyapa Hyun Seong dia menyiram kepalaku dengan Jus Jeruk.
“Neo yeoja genit, kenapa kau mendekati Hyun Seong oppa eoh?” bentaknya padaku
“Neo yeoja genit, kenapa kau mendekati Hyun Seong oppa eoh?” bentaknya padaku
“Aniya, aku tidak mendekatinya, aku hanya ingin berteman
dengannya, apakah itu tidak boleh?” tanyaku padanya
“Tidak boleh, aku tidak suka melihat Hyun Seong Oppa
dekat dengan yeoja lain jika kau masih tetap mendekatinya aku tidak segan-segan
melakukan hal yang lebih ekstrim lagi padamu.” Ucap yeoja itu sambil
meninggalkanku dengan rambut yang basah dan lengket akibat Jus jeruk yang di
siram yeoja itu di kepalaku. Aku merasakan air mataku keluar aku tak dapat
membendungnya lagi dan aku berlari menuju kamar mandi dan membersihkan
rambutku. Aku keluar dari kamar mandi masih dengan manangis dan tanpa sengaja
aku menabrak seorang namja.
“Kyaa kau yeoja ceroboh” panggilnya padaku
Aku tidak berani menatapnya karena aku tidak mau kau dia tau bahwa aku sedang menangis. Aku langsung saja berlari tanpa memperdulikan tatapan orang yang melihatku seperti orang aneh. Sampai di apartement aku langsung menuju kamarku dan menangis sejadi – jadinya. Entah berapa lama aku menangis dan tanpa terasa akupun tertidur karena terlalu lelah menangis. Seberkas cahaya masuk ke dalam kamar kecilku, serasa menusuk mataku yang sembab, memaksaku untuk bangun dari alam mimpi dan kembali pada dunia nyata yang kejam ini. Aku terbangun dan langsung duduk sambil memegang kepalaku yang terasa pusing akibat menangis semalaman. Dan aku menoleh ke arah kanan dan disana terdapat cermin besar yang tergantung cantik di dinding yang berwarna putih. “OMG lihat mataku sekarang, terdapat kantung mata yang besar dan tampak jelas” batinku
~S K I P ~
Aku berjalan
menyusuri koridor kampus dengan mata sembab akibat menangis semalam. Semua
memandangku dengan tatapan aneh, ya sudah pasti mereka memandangku karena
kantung mataku yang besar ini, aigoo memalukan sekali. Tapi aku tak
memperdulikannya, aku tetap berjalan menuju kelas. Langkahku terhenti ketika
seseorang memanggil namaku.
“Renata~ya”
Suara itu terdengar taka sing bagiku. Dan yap benar saja yang memanggilku
adalah Hyunseong.
Aku berjalan tanpa memperdulikannya, aku tak mau dilabrak lagi oleh yeoja genit itu. Hyunseong terus memanggilku tapi aku tetap tak memperdulikannya, hingga langkahku terhenti saat sebuah tangan menahan tanganku.
Aku berjalan tanpa memperdulikannya, aku tak mau dilabrak lagi oleh yeoja genit itu. Hyunseong terus memanggilku tapi aku tetap tak memperdulikannya, hingga langkahku terhenti saat sebuah tangan menahan tanganku.
“Renata~ya?
Waeyo? Kenapa kau mencoba menghindariku”tanyanya padaku
“Ahh Sunbae,
aku tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja aku ada kelas, jadi aku tak mau
mendapat hukuman karena terlamabat masuk” tipuku padanya
“Ahh Jinjja?”
“Hmm” ucapku
sambil melepaskan tangannya dariku
“Aku pergi
dulu Sunbae, annyeong” tambahku lagi sambil berlari sejauh mungkin.
Saat pelajaran
berlangsungpun aku tetap tak konsen, yang ada di pikiranku hanya ada Hyunseong,
ahh namja ini pintar sekali meracuni otakku. Hingga jam pelajaran selesai aku
tetap saja memikirkannya. Semakin aku mencoba menjauhinya kenapa hati ini
selalu tak bisa. Ohh Tuhan nampaknya aku benar-benar menyukainya, rasa cintaku dapat
mengalahkan rasa takutku. Ku tak memperdulikan ancaman yang kian gencar datang
kepadaku, masa bodoh dengan yeoja - yeoja yang membenciku toh aku mencintai
Hyenseong, dan nampaknya Hyunseong juga meresponku. Sudah beberapa bulan ini
hubunganku dengan Hyunseong semakin dekat saja.
Hari ini semua
mata pelajaran kuliahku sudah berakhir, dan aku putuskan untuk duduk di kantin
kampus. Aku hanya menatap mahasiswa yang lalu lalang di depanku.
“Renata~ya”
panggil seseorang dan disertai dengan tepukan pelan pada bahuku
“Ahh ye”
sahutku refleks dan menoleh
“Kau masih ada
kelas setelah ini” tanyanya hangat sambil menarik kursi disebelahku untuk di
dudukinya
“Ani sudah
tidak ada sunbae” Jawabku singkat pada namja yang tengah duduk di dekatku ini,
yah namja ini tidak lain dan tidak bukan adalah Hyunseong
“Kyaa kenapa
kau memanggilku sunbae hum?”
“Sepertinya
lebih baik jika aku memanggilmu seperti itu”
“Panggil aku
oppa, arrachi?”
“Ye ?
Mworagoyo sunbae ?”
“Panggil aku
oppa, O P P A” perintahnnya lagi padaku
“Keugae, Nde
oppa” panggilku malu-malu
“Itu
kedengaran lebih enak”ucapnya sambil mengacak-ngacak rambutku
“Kyaa, mwoya”
Rengekku sambil memperbaiki rambutku. Dia hanya tertawa melihatku
Aku hanya
mengobrol-ngobrol tentang masalah tugas-tugas dengan Hyunseong oppa, tanpa aku
sadari tatapan sinis dari para yeoja yang tengah menatap kami sedari tadi.
Seakan aku ini mangsa mereka yang siap untuk diterkam kapan saja.
“Hyung” Sebuah
suara terdengar. Refleks aku dan Hyunseong oppa langsung menoleh pada sumber
suara tadi. Ternyata itu teman-temannya Hyunseong oppa.
“Ahh kalian
ayo duduk” ucap Hyunseong oppa pada
teman-teman
Mereka duduk
dan meja yang hanya berisikan aku dan Hyunseong oppa tadi sudah penuhi terisi
oleh namja-namja tampan. Tapi tunggu dulu, namja menyebalkan yang bernama
Jeongmin itu tidak termasuk, dia namja jahat, egois, kami bahkan sudah beberapa
bulan berteman tapi ia masih saja bersikap dingin padaku.
“Karena kalian
semua sudah berkumpul aku akan memberitahu kalian kalau besok sabtu adalah hari
ulang tahunku. Semua teman kampus diundang jadi kalian harus datang, oke” ucap
Hyunseong oppa
“Geurae, kita
pasti datang Hyung”sahut Youngmin
“Ne”
“Dan juga, ada
sesuatu yang penting akan aku umumkan besok”
“Mwonde?”tanyaku
penasaran
“Besok kau
akan tahu Renata~ya, kau juga harus berdandan yang cantik, arra?” Hyunseong
mencubit pipiku gemas
“Kyaa appo
oppa”dengusku sambil memegang pipiku yang di cubit oleh Hyunseong oppa tadi. “Apa
katanya tadi? Pengumuman? Dandan yang cantik ? Hogsi (mungkinkah) Hyunseong
oppa akan menyatakan cintanya padaku, ahh semoga saja.” Batinku
“Baiklah kalau
begitu kajja kita pergi, Renata~ya annyeong” Ajak Hyunseong oppa pada semua
teman-temannya.
“Ne oppa,
annyeong ~” Semua pergi kecuali Kwangmin tetap tak bergeming dari tempat
duduknya.
“Ohh
Kwangmin~ah kau tak ikut mereka?”tanyaku pada namja bermarga Jo ini.
“Ani, aku
sedang malas”Sahutnya singkat tanpa melihatku karena ia telah sibuk berkutat
dengan Komik yang ia baca
“Ahh geurae,
bolehkah aku menanyakan sesuatu?”
“Mwonde?”
“Kenapa
Jeongmin selalu bersikap dingin padaku? Apakah ia begitu membenciku?”tanyaku
polos dan sontak Kwangmin langsung menatapku
“Dia tidak
membencimu Renata~ya, hanya saja..”namja ini menggantungkan ucapannya
“Wae?”
“Hanya saja
Jeongmin Hyung hanya alergi pada wanita”
“Ckk hahahaha
:D”tawaku lepas
“Hmm mian,
mwo? Alergi ? pada wanita ? Itu tidak masuk akal Kwangmin~ah”
“Jeongmin
hyung dulu pernah disakiti oleh mantan pacarnya”
“Ye??”
“Dulu Jeongmin
hyung mempunyai pacar, dia sangat mencintainya. Tapi pacarnya itu malah
berselingkuh dengan lelaki lain. Dan sejak saat itu Jeongmin hyung menjadi menjaga jarak dengan wanita”
“Geuroji,
kasihan sekali dia. Pantas saja dia seperti itu”
“Ne, aku juga
kasihan padanya, keundae Renata~ya kau jangan cerita kepada siapa-siapa ne?
Bisa-bisa aku bakalan disemprot habis-habisan oleh Jeongmin hyung kalau hal ini
diketahui orang lain.
“Ne aku janji
Kwangmin~ah. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ne, Annyeong”
~ S K I P ~
Sudah hampir 1
jam aku berdiri
di depan cermin sambil mencoba semua pakaian yang ada
di dalam lemari, aku memilih
mini dress berwarna pink baby yang terdapat pita cantik di belakangnya. Aku
memadukannya dengan menggunakan High Hells berwarna putih dan aku mengcurly
rambutku. Ahh selesei juga, Yeppo neomu yeppo Renata~ya ucapku sendiri melihat
bayanganku di depan cermin.
At Hyunseong’s Birthday
Ku edarkan pandanganku keseluruh tempat pesta ini, ramai
sekali ternyata Hyunseong oppa benar-benar mengundang seluruh mahasiswa Seoul
University. Mataku berhenti pada 6 sosok namja tampan, ommo bukankah itu si
namja menyebalkan itu, aigoo dia tampan sekali menggunakan setelan jas seperti
itu. Ku hampiri meraka.
“Oppadeul annyeong” sapaku paa mereka
“Ne, annyeong Renata~ya”
“Hyunseong oppa seangil chukhahaeyo, jahh”ucapku memberi
selamat sembari memberikan sebuah kado berukuran kecil. Mungkin kadoku ini tak
ada artinya baginya.
“Neomu yeppoda Renata~ya”ucapnya sambil mencubit pipiku
“Kyaa oppa appo” Dia hanya tertawa melihat aku kesakitan
“Nikmati acarannya”
“Ne oppa”
Semakin malam tempat ini terasa semakin rasa ramai dan
juga berisik. Hentakan musik menambah kemeriahan pesta ini.
“Perhatian perhatian” Sebuah suara yang cukup keras
terdengar di penjuru tempat pesta ini. Dan itu adalah suara Hyunseong oppa yang
berada di atas panggung. Semua orang yang tadinya sibuk dengan aktivitasnya
mendadak berhenti dan menghadap panggung.
“Sebelum acara dimulai ada sesuatu yang ingin aku
umumkan. Aku menyukai seorang gadis, dan aku ingin mengungkapkan perasaanku
kepadanya malam ini.”
Suara ruih gadung mewarnai suasana pesta. Ternyata
dugaanku benar, hogsi (mungkinkah) Hyunseong oppa akan menyatakan perasaannya
padaku.
“Aku akan menyebutkan namanya dan aku mohon maju kedepan”
Jangtungku terasa tak karuan, berdetak semakin kencang.
“Jung Hye Mi, silahkan maju ke atas panggung”ucap
Hyunseong oppa lantang
Mwo? Nugu? Jung Hye Mi? Jadi bukan aku yeoja yang disukai
oleh Hyunseong oppa. Jadi apa arti perhatian yang ia berikan padaku selama ini.
Rasanya nafasku tercekat, oksigen terasa hilang, aku kesulitan untuk bernafas.
Lidahku pun terasa kelu, kaki ku yang sedari tadi menopang tubuhku terasa
lemas. Kenapa ini Tuhan, hatiku kini terasa hancur. Ini terlalu menyakitkan
Tuhan. Ku lihat yeoja yang bernama Hye Mi itu naik ke atas panggung dan
Hyunseong oppa menambutnya hangat.
“Hye Mi~ah would you be my girlfriend?”ucap Hyunseong
oppa sambil berlutut dan memberikan satu buklet bunga mawar.
Airmata ku tak dapat terbendung lagi. Dengan cepat
membentuk dua buah sungai kecil di pipiku. Aku berlari dari tempat ini, aku tak
sanggup melihat lebih dari ini. Hatiku benar-benar kacau hingga aku berhenti
disebuah pohon besar dan terdapat sebuah bangku taman kecil, aku langsung duduk
dan menangis sejadi-jadinya.
“Kyaa kau ribut sekali eoh, mengangguku saja” Sebuah
suara mampir ditelingaku. Aku pun menoleh ke asal suara itu. Itu adalah
Jeongmin si namja menyebalkan itu. Tapi aku tak menghiraukannya, aku tetap saja
menangis
“sikkeureoun sikkeureoun
sikkeureoun” Bentaknya padaku sambil menutup mulutku menggunakan tangannya.
Karena terkejut akupun menggigit tangannya dan itu berhasil membuatnya merintih
kesakitan
“Ahhh oppa”
“Nappeun hiks hiks” tangisanku kita
semakin menjadi-jadi
“Kyaa kyaa berhentilah menangis, nanti
orang bisa salah sangka padaku”
“Itu urusanmu babo hiks hiks”
“Aku mohon berhentilah menangis, nanti
orang mengira aku melakukan hal yang tidak-tidak padamu, Geumanhae jebal”
Ku tenggelamkan wajahku di dadanya yang
bidang itu. Terserah dia mau menganggapku yeoja mesum atau apa, tapi saat ini
aku benar-benar butuh sandaran. Aku tak tahu harus menceritakan kepada siapa
tentang perasaanku yang hancur malam ini. Terpaksa aku menceritakan kegalauan
yang ada di hati padanya.
Dia mengelus kepalaku pelan.
“Menangislah jika itu bisa membuatmu
tenang”
Aigoo namja menyebalkan ini ternyata
bisa juga berbicara seperti ini. Entah berapa lama aku berada di pelukannya.
Setelah merasa baik aku segera bangkit dan duduk kembali.
“Gomawo sudah mau mendengarkan keluh
kesahku”
“Cheonma, lain kali jika kau merasa sedh
kau bisa menceritakannya padaku”
“Ne, aku mau pulang. Annyeong”
“Chamkamman”ucapnya sambil memegang
tanganku lembut
“Ye?”
“Tidak baik jika seorang yeoja pulang
sendirian, aku akan mengantarmu pulang”
“Ye? Ah gwaenchana, aku bisa pulang
sendiri”Tolakku halus
“Ani aku tak mau sesuatu yang buruk
terjadi padamu”
“Baiklah kalau kau memaksa”
“Udara di seoul dingin di malam hari
jadi kau pakai ini”ucapnya sambil melepaskan
jas yang ia pakai dan
memakaikannya pada tubuhku.
“Gomawo”
“Hmm, kajja”
15 menit aku menyusuri jalanan kota seoul dan akhirnya kami sampai di depan apartementku
“Kau tidak mampir” tawarku padanya
“Baiklah” jawabnya tapi ketika kami akan
masuk kedalam apatementku tiba-tiba saja Hpnya berbunyi lalu Jeongmin
mengangkatnya.
“Ne appa? , Mwo kenapa kau melakukan itu ,
baiklah aku kesana sekarang”ucapnya lalu mengakhir panggilan itu
“Renata~ah mian aku tidak bisa mampir ke
apartementmu sekarang, lain kali saja Ne”ucapnya pada
“Ah ne” ucap
Dia melaju menggunakan motornya dan hilang
dari pandanganku.
Drrtt Drrtt Drrt~~~ tiba-tiba aku merasakan ada yang
bergetar di dalam saku dressku dan aku langsung mengambilnya dan aku melihat
ada sms.
From : Tidak
Dikenal
Hei yeoja
cengeng jangan menangis lagi arra, kau terlihat jelek kalau menangis
“Ckk ini pasti
dari Jeongmin, geundae darimana ia mendapatkan nomorku”
To : Tidak di
kenal
Arra arra
Sms pun selesei, aku berjalan menuju kamar
mandi dan selesei mandi aku memutuskan untuk tidur. Sinar mentari memasuki ruang apartementku dan
berhasil membuatku terbangun dari mimpi indahku. Aku melirik jam dinding dan
ternyata ini baru jam 7:30 KST. Aku mencari cari Hpku dan aku menemukannya di
Sofa kamar tamu.
“Aigoo, ternyata aku meninggalkannya
disini”ucapku
“Ommo, 3 pesan masuk” gumamku
dan setelah aku buka ternyata semua pesan itu dari Jeongmin.
dan setelah aku buka ternyata semua pesan itu dari Jeongmin.
Aku berjalan menyusuri koridor kampus sambil
membawa sebuah tas. Aku mencari-cari sosok Jeongmin tapi aku tidak
menemukannya.
“Aigoo, kemana sih namja itu” ucapku
“Igo Mwoya?” tanya seseorang padaku dan ternyata suara itu
adalah suara Hyun Seong.
“Bukan apa-apa” jawabku singkat
“Sepertinya kau sedang mencari seseorang?”
tanyanya lagi
“Aniya, aku tidak mencari siapa-siapa,
haike, Annyeong~~”ucapku sambil meninggalkan
Hyun Seong yang sedang bengong melihat sifatku yang seperti menghindarinya.
Aku memutuskan untuk duduk di Kantin saja,
dan membuka Hpku lalu mencari-cari kontak dan Ah ketemu Nama namja yang sedang
aku cari. Aku langsung menekan tombol call. Dan terdengar suaranya dari sebrang
sana.
“Yeobseyo?” ucapnya
“Kyaa Jeongmin ah, eodiyo?” tanyaku pada
namja itu
“Aku sedang ada di kampus, waeyo ? jangan
bilang kalau kau kangen denganku” ucapnya dengan nada sedikit menggoda
“Ani aku tidak kangen padamu, cepatlah ke
kantin, ada yang ingin aku bicarakan padamu” jawabku
“tentang apa?” tanyanya lagi
“Cepatlah datang kesini, aku tunggu Ne”
kataku sambil menutup telponnya.
10 menit kemudian Jeongmin datang.
“Kau sudah lama menunggu?” ucapnya
“Aniya, duduklah” suruhku padanya
“Ne” ucapnya sambil mengambil orange jus yang
aku pesan tadi lalu meminumnya.
“Kyaa Kyaa kenapa kau mengambil orange jus ku
eoh?” ucapku padanya
“Aku haus, kau sendiri yang menyuruhku datang
kesini dengan cepat eoh?” bentaknya padaku
“Mian Jeongmin ah, Ige” ucapku padanya
“Ige mwoya?” tanyanya padaku
“Ige jasmu” jawabku singkat
“Ah ne” ucapnya
Tiba-tiba Youngmin Kwangmin dan juga Minwoo
datang menghampirimu
“Kyaa Hyung apa yang kau lakukan disini
bersama Ranata-ssi?” tanya Youngmin
“Jangan-jangan..” belum sempat menyelesaikan
kalimatnya kepala Minwoo di getok oleh Jeongmin
“Bicara apa kau ?” bentak Jeongmin pada trio
magnae ini
“Kyaa Hyung appo” ringis Minwoo sambil
memegang kepalanya
“Hyung kau terlihat cocok dengan Renata-ssi”
tambah Kwangmin
“Kau juga Kwang”ucap Jeongmin sambil
menggetok kepala Kwangmin
“Appo hyung kenapa aku juga di getok eoh”
teriak kwangmin pada Jeongmin
“Hyung jangan begitu pada saengku”Youngmin
mulai angkat suara.
“Renata~ah, kajja” ucap Jeongmin sambil
menarik tanganku
“Kyaa Kyaa Hyung kau mau kemana”tanya
Youngmin
Jeongmin mengajakku pergi dari kantin dan
menuju parkiran untuk mengambil motornya. Motor Jeongmin melaju di jalanan kota
Seoul.
“Jeongmin ~ah , bisakah kau mengantarku pulang?” ucapku pada Jeongmin
“Jeongmin ~ah , bisakah kau mengantarku pulang?” ucapku pada Jeongmin
“Geureom” jawabnya singkat
Aku dan Jeongmin menyusuri jalanan kota Seoul, tapi anehnya ini bukan
seperti arah menuju Apartementku. Ku beranikan diri untuk bertanya pada
Jeongmin
“Jeongmin~ah? sepertinya ini bukan jalan menuju apartementku?”
“Ne memang, aku akan mengajakmu ke suatu tempat”
“Eoddi?”
“Jangan banyak tanya, kau pegangan yang erat saja agar tidak terjatuh”
“Ne”
Cukup lama kami berada di atas motor, sampai akhirnya dia menepikan kan
motornya
“Kita sudah sampai, kajja kita turun”
“Ne” Betapa terkejutnya aku saat melihat sesuatu yang ada di depanku saat
ini, sebuah hamparan taman bunga yang indah
“Whoa neomu yeppoda”
“Kau suka?”
“Hmm”
“Kau tunggu disini sebentar ne”
“Kau mau kemana?”
“Aku mau membeli sesuatu”
“Baiklah, jangan lama-lama”
“Ne”
Dia meninggalkanku sendirian, tak mau membuang kesempatan aku langsung
berselca ria disini. Haha :D . Tak lama ia pun kembali
“Jahhh” ucapnya padaku sembari menyodorkan sesuatu
“Ice Cream” jawabku
“moggo” ucapnya lagi
“Gomawoyo Jeongmin-ssi, ternyata kau sangat baik” jawabku
sambil mengambil ice cream dari tanyanya
“Mian, mungkin sikapku terhadapmu kemarin sangat tidak
sopan karena aku tidak bisa cepat akrab dengan orang bisa di bilang kalau aku
ini sedikit pemalu”ucapnya padaku
“Arraso, Wah
ini ice cream terenak yang pernah aku makan” jawabku sambil memakan ice cream
pemberian dari jeongmin
“Kau ini, itu hanya ice cream coklat bisa, kenapa kau
bilang bahwa itu adalah ice cream terenak yang pernah kau makan” ucapnya sambil
tersenyum
“ice cream ini
memang biasa saja geundae tempat
aku memakan ice cream ini sangat indah sekali. Berada di tengah hamparan bunga
dan sambil melihat matahari tenggelam, ini menjadi ice cream terenak yang
pernah aku makan” ucapku tersenyum.
Jeongmin terus memperhatikanku, dan membuatku jadi salah tingkah
Jeongmin terus memperhatikanku, dan membuatku jadi salah tingkah
“Mwoya ? apa
ada yang salah denganku?” tanyaku padanya
“Aniya, hanya saja kau makan ice cream seperti anak
kecil, belepotan disana-sini”ucapnya sambil tersenyum
“Ah, Geurae Mian”
ucapku sambil akan membersihkan bekas ice cream dari mulutku menggunakan
tanganku, tapi tiba-tiba tangan Jeongmin menahan tanganku.
“Jangan gunakan tanganmu, nanti bisa kotor biar aku saja
yang bersihkan” ucapnya seraya mendekatkan wajahnya ke wajahku dan CHU~~ dia
mengecup bibirku seraya membersihkan bekas ice cream yang ada di bibirku.
Beberapa saat kemudian dia melepaskan kecupan itu.
“Nah sekarang sudah bersih” ucap Jeongmin
Aku hanya terdiam dan tak berani menatap matanya.
~ Author POV ~
6 bulan
sudah Renata berada di Korea, dan ia semakin
dekat dengan Jeongmin.
“Mama, maafin Rena iya nggak bisa pulang buat
ngerayain natalan bareng di Indonesia karena tugas Rena banyak banget maa,
salam sama papa dan juga abang Dimas iya maa, I Love you”kata yeoja berambut
panjang itu sambil mengakhiri panggilannya.
Hari ini adalah tanggal 24 Desember, tepatnya
malan natal, Renata tidak bisa pulang untuk merayakan hari natal bersama
keluarganya karena tugas kuliah yang tidak bisa ia tinggalkan. Tapi untuk
menghibur Renata yang sedang sedih karena tak bisa natalan bersama keluarganya
Jeongmin mengajak Renata
besenang-senang di malam natal. Setelah lelah berkeliling menikmati suasana malam natal yang hiruk pikuk di kota Seoul Jeongmin mengajak Renata ke taman tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya.
~ Renata POV ~
besenang-senang di malam natal. Setelah lelah berkeliling menikmati suasana malam natal yang hiruk pikuk di kota Seoul Jeongmin mengajak Renata ke taman tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya.
~ Renata POV ~
“Kita duduk disini saja ne” ajak Jeongmin
padaku
“Ne” jawabku
“Kau mau mendengar ini?” tanya Jeongmin
sambil menyodorkan Ipod kepadaku
“Ige mwoya?” tanyaku penasaran
Jeongmin memasangkan earphone ke telingaku
dan terdengarlah suara Jeongmin di earphone itu.
“Would you be my girlfriend and be a part of
my life”
“eotthe? Jhotha?” tanya Jeongmin padaku yang masih menggunakan
earphone
“Jhotha”jawabku sambil tersenyum.
“Jadi apa jawaabanmu?” tanya Jeongmin padaku
Aku mendekati telinganya dan bebisik
“Saranghae Jeongmin~ah” pada telinganya
Jeongmin menatapku bingung “Mworago? Aku tidak mendengarnya” jawabnya
Jeongmin menatapku bingung “Mworago? Aku tidak mendengarnya” jawabnya
“Aniya aku tidak bilang apa-apa”jawabku
Jeongmin memegang tanganku
dan bekata “Nado Saranghae Renata~ah”
Lalu jeongmin mendaratkan kecupan di bibirku lalu kecupan itu berakhir seiring dengan turunnya salju.
END
Lalu jeongmin mendaratkan kecupan di bibirku lalu kecupan itu berakhir seiring dengan turunnya salju.
END
0 komentar:
Posting Komentar